Knowledge Management Officer IMPLI (Integrated Management of Peatland Landscapes in Indonesia) Project

Latar Belakang

Direktorat Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK dan IFAD saat ini berupaya untuk meningkatkan implementasi Program Pemerintah Indonesia di bidang Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan melalui proyek yang didanai oleh GEF-6, yaitu Pengelolaan Terpadu Bentang Lahan Gambut di Indonesia atau IMPLI (Integrated Management of Peatland Landscapes in Indonesia) Project melalui:

1. Target Geografis, dalam penguatan kapasitas dan menguji pendekatan untuk pengelolaan Gambut berkelanjutan, inklusif dan partisipatif pada bentang KHG di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
2. Target Populasi dan Manfaat yang Diharapkan, Proyek IMPLI menargetkan seluas 1,2 juta hektar lansekap lahan Gambut yang dikelola secara berkelanjutan dan penguatan kapasitas komunitas petani kecil di 13 desa yang terletak di dalam atau berdekatan dengan KHG (Kawasan Hidrologi Gambut) dengan status kerusakan berat sampai sangat berat dan berdekatan dengan kawasan konservasi.
3. Secara total, sekitar 5.000 rumah tangga petani kecil diharapkan mendapat manfaat langsung dari Proyek IMPLI. Diperkirakan bahwa 15.000 rumah tangga petani kecil selanjutnya akan menjadi penerima manfaat tidak langsung melalui peningkatan pengetahuan dan perluasan akses ke pasar.
4. Pemegang konsesi izin usaha pemanfaatan akan mendapatkan manfaat dari penggunaan teknologi dalam pengelolaan lahan Gambut yang berkelanjutan dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat lokal melalui rencana pengelolaan KHG yang disepakati bersama, termasuk potensi pola kemitraan para pemangku kepentingan untuk pembangunan ekonomi ramah Gambut. KLHK, instansi Pusat dan instansi provinsi, kabupaten, serta desa terkait akan mendapatkan manfaat dari peningkatan pengetahuan dan perangkat (sistem) untuk meningkatkan restorasi dan perlindungan lahan Gambut serta pengurangan emisi GRK yang diperkirakan sebesar 4,31 juta ton CO2e.
5. Proyek ini bertujuan agar lahan Gambut dikelola dan digunakan secara berkelanjutan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Tujuan Pengembangan (Development Objectives), Proyek IMPLI bertujuan untuk: penguatan sistem untuk pengelolaan berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati, pengurangan emisi GRK, dan peningkatan mata pencaharian masyarakat di KHG target di Indonesia.

Hasil Proyek: IMPLI memiliki tiga hasil utama, yaitu:

1. peningkatan kapasitas kelembagaan, kerangka kerja dan kemitraan untuk meningkatkan operasional restorasi lahan Gambut yang berkelanjutan,
2. pengelolaan terpadu Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) target,
3. peningkatan pengetahuan pengelolaan lahan Gambut yang berkelanjutan, peningkatan pengetahuan Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut secara berkelanjutan, pemanfaatan teknologi, pengembangan dan perluasan pasar dan produksi di tingkat lokal.

Dalam pelaksanaan kegiatan Proyek IMPLI 2021-2025 yang memiliki kompleksitas tujuan dan target, maka sangat diperlukan kerja sama para pihak dengan mekanisme koordinasi dan komunikasi yang intensif dan inklusif.

Persyaratan Tenaga Knowledge Management Officer

a. Kualifikasi Minimum

Kandidat harus memiliki gelar Sarjana di bidang kehutanan, manajemen sumber daya alam, ilmu lingkungan atau bidang terkait lainnya.

b. Keterampilan dan Pengalaman

1. Setidaknya 3 tahun pengalaman profesional di bidang yang relevan;
2. Pengalaman dalam pengumpulan data, entri data, pengujian kontrol kualitas secara acak, kompilasi dan analisis data;
3. Pengalaman dalam membangun dan mengelola pelaporan kinerja M&E yang kuat di berbagai macam mitra;
4. Kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan pemantauan lapangan yang terstruktur dan mendukung, termasuk penilaian kinerja mitra secara formal, tinjauan pemangku kepentingan, dan lain-lain;
5. Kapasitas yang telah terbukti dalam perumusan dan produksi materi tertulis berkualitas tinggi, termasuk di antaranya laporan penilaian dampak, cerita dari lapangan, publikasi untuk media, dan lain-lain;
6. Kapasitas yang dapat dibuktikan untuk bekerja dan berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan termasuk sektor swasta, masyarakat sipil, media dan sektor pemerintah dalam evaluasi dan pemantauan program pada skala yang berbeda, dan untuk mengembangkan strategi komunikasi yang tepat;
7. Menguasai teknologi informasi/keterampilan komputer;
8. Memiliki kemampuan bahasa Indonesia dan Inggris secara lisan dan tulisan.

c. Tugas

1. Merancang dan menerapkan sistem untuk mengidentifikasi, menganalisis, mendokumentasikan dan menyebarluaskan lesson learned, khususnya dalam kaitannya dengan pembasahan kembali lahan gambut dan paludikultur;
2. Mengonsolidasikan budaya pembelajaran yang melibatkan semua staf Proyek dan mengalokasikannya secara khusus tanggung jawab;
3. Memastikan bahwa staf Proyek juga memasukkan mekanisme untuk menangkap dan membagikan pelajaran yang dipetik melalui masukan mereka untuk Proyek, dan untuk memastikan bahwa hasilnya tercermin dalam pelaporan sistem;
4. Mendokumentasikan, mengemas, dan menyebarluaskan pelajaran dan pengetahuan terkait Sustainable Peatland Management (SPM) secara sering dan tidak kurang dari sekali setiap tiga bulan;
5. Memfasilitasi pertukaran pengalaman dengan mendukung dan mengkoordinasikan partisipasi Proyek dalam lokakarya, dan melalui masukan ke situs web terkait Lahan Gambut yang tersedia (seperti “Restorasi Gambut” sedang dibangun) dan jaringan lain yang ada dari pemerintah daerah dan Program dan Proyek IFAD;
6. Mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam jaringan tambahan, misalnya jaringan ilmiah atau berbasis kebijakan yang juga dapat menghasilkan pelajaran yang dapat bermanfaat bagi implementasi Proyek.

Cara Daftar

Kirimkan Cover Letter, CV, Ijazah, Transkrip Nilai dan Sertifikat Bahasa Inggris terbaru ke email pmoimpli.pkeg@gmail.com

Deadline

19 Mei 2024