PROJECT: KUBU RAYA SUBGRANT
LOKASI PENUGASAN: DESA BATU AMPAR, KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT
PERIODE: JUNI – SEPTEMBER 2022
SUPERVISOR: LIVELIHOOD & FISHERIES FIELD OFFICER
Latar Belakang
Hutan mangrove seluas 33.000 hektar di Desa Batu Ampar menyimpan potensi pemanfaatan perikanan yang cukup besar terutama dalam meningkatkan ketahanan pangan dan sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir. Namun, saat ini sebagian besar masyarakat Desa Batu Ampar masih menggantungkan mata pencaharian utama mereka pada kegiatan pembuatan arang dari kayu bakau (Rhizophora sp). Selain pembuatan arang, kegiatan perikanan tangkap juga adalah salah satu mata pencaharian masyarakat pesisir Batu Ampar, terutama di Dusun Sungai Limau, Dusun Gunung Keruing, dan Dusun Teluk Air.
Mayoritas nelayan di Desa Batu Ampar masuk dalam kategori nelayan skala kecil (armada tangkap <10GT). Berdasarkan participatory fisheries approach tahun 2021, teridentifikasi 385 Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Desa Batu Ampar. Sebagian nelayan merupakan nelayan utama yang menggantungkan pendapatan dari kegiatan perikanan, dan sisanya merupakan nelayan sampingan yang memperoleh pendapatan dari kegiatan lainnya. Komoditas perikanan yang menjadi target tangkapan nelayan di Desa Batu Ampar adalah ikan tirus, ikan gulama, kepiting, kakap, udang, ikan ketang, ikan tenggiri, kerang kepah, dll. Mayoritas komoditas tersebut masih dijual dalam keadaan segar, sehingga belum dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah. Komoditas dengan harga tertinggi adalah gelembung ikan gulama dengan nilai paling rendah Rp72.000.000/kg, sedangkan komoditas terendah adalah kepah yaitu Rp1000/kg.
Sebagian besar komoditas perikanan dari Batu Ampar masih dijual dalam keadaan segar dan hanya beberapa komoditas yang dipasarkan ke luar Batu Ampar. Kapasitas produksi hasil tangkapan perikanan, nilai jual-beli komoditas, dan rute perdagangan masih belum diketahui. Berdasarkan hasil fishery diagnostic pada 2021, permasalahan yang timbul ketika mengkaji rantai pasok perikanan dari Desa Batu Ampar ke Pontianak adalah di antaranya; minimnya ketersediaan prasarana seperti fiber box dan pabrik es mini, minimnya pengolahan ikan pasca panen, dan tidak adanya pasar alternatif lain selain Pontianak yang dapat menyerap hasil perikanan, sehingga masyarakat kurang memiliki posisi yang kuat untuk melakukan penawaran harga untuk hasil tangkapan yang dihasilkan dari Batu Ampar.
Oleh sebab itu diperlukan analisis rantai pasok perikanan untuk mengkaji lebih dalam tentang kegiatan produksi perikanan tangkap dan sistem perdagangan komoditas perikanan yang dapat menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya tawar nelayan kecil di Desa Batu Ampar.
Objektif
Konsultan Analisis Rantai Pasok Perikanan akan bertanggungjawab melakukan kegiatan analisis rantai pasok untuk mengkaji kegiatan produksi perikanan tangkap, rute perdagangan, kapasitas, dan nilai jual-beli komoditas potensial di Desa Batu Ampar selama 10 hari.
Tugas
- Menyusun metode yang akan digunakan sebagai acuan analisis rantai pasok perikanan
di Desa Batu Ampar - Melakukan identifikasi kegiatan produksi perikanan tangkap, rute perdagangan,
kapasitas produksi, dan sistem jual-beli komoditas perikanan potensial - Memfasilitasi seluruh rangkaian proses analisis seperti wawancara dan focus group discussion bersama responden dan pihak terkait
- Memetakan rute dan jalur perdagangan hasil tangkapan perikanan dari Batu Ampar
secara geografis - Menganalisis rantai pasok perikanan yang menghasilkan informasi dan rekomendasi
untuk meningkatkan efektifitas produksi perikanan secara ekonomi di Desa Batu Ampar
Hasil yang Diharapkan
- Adanya metode yang akan digunakan sebagai acuan analisis rantai pasok perikanan di Desa Batu Ampar
- Teridentifikasinya kegiatan produksi perikanan tangkap, rute perdagangan, kapasitas produksi, dan sistem jual-beli komoditas perikanan potensial
- Terfasilitasinya proses analisis seperti wawancara dan focus group discussion bersama responden dan pihak terkait
- Informasi rute dan jalur perdagangan hasil tangkapan perikanan dari Batu Ampar secara geografis
- Laporan hasil analisis rantai pasok perikanan dan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas produksi perikanan secara ekonomi di Desa Batu Ampar
Kualifikasi
- Magister (S2) di bidang perikanan, ekonomi, manajemen bisnis, atau bidang lain yang relevan
- 5 tahun pengalaman dalam analisis dan penelitian kualitatif dan kuantitatif
- Memiliki pengetahuan spesifik terkait perikanan tangkap dan manajemen rantai pasok perikanan
- Memiliki pengalaman terkait analisis rantai pasok perikanan
- Memiliki pengalaman riset rantai pasar di wilayah Kalimantan (preferable)
- Kemampuan komunikasi yang baik dengan bahasa yang mudah dipahami terutama oleh
masyarakat nelayan
Anggaran
Pagu biaya jasa: Rp15.000.00,00 (termasuk PPh)
Dokumen yang Dibutuhkan
- CV terbaru
- Portfolio pekerjaan yang relevan
- Letter of Interest