Call for Consultant “Review Fasilitator Modul Satuan Pendidikan Aman Bencana” 119 views

1. Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) adalah organisasi kemanusiaan dan pengembangan masyarakat yang memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami telah mengimplementasikan program di Indonesia sejak tahun 1969 melalui Plan International, yang saat ini sudah menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). Saat ini Plan Indonesia bekerja dengan berbagai mitra untuk mendukung pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak dan kaum muda perempuan. Kami bekerja di lintas sektor dari ketenagakerjaan dan kewirausahaan kaum muda, kapasitas menghadapi bencana, tumbuh kembang anak, perlindungan dari kekerasan, kesehatan kaum muda, hingga kepemimpinan kaum muda perempuan.

2. Latar Belakang Program
Plan Indonesia dengan dukungan Plan International Hongkong dan Prudence Foundation sedang mengimplementasikan program bertajuk Provinsi Model SPAB di Yogyakarta dan Bali. Project tersebut dimulai dari September 2022 hingga Agustus 2025. Salah satu aktivitas yang digulirkan adalah Review Modul Fasilitator SPAB.

Pada tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Unicef dan sejumlah organisasi lain menerbitkan modul 3 pilar SBAP. Setelah 8 tahun digunakan, perlu dilakukan pembaharuan sesuai dengan CSSF 2022-2030. Antara lain, pengintegrasian dengan kondisi terkini seperti, perkembangan kurikulum nasional, pandemi Covid-19, serta materi perubahan iklim, perlindungan anak, kesetaraan gender, serta air, sanitasi, dan kebersihan sekolah; penambahan pilar Fondasi: Sistem dan Kebijakan yang Kondusif; serta perubahan nama untuk masing-masing pilar sebagai berikut:
– Pilar 1: Fasilitas Belajar yang Lebih Aman
– Pilar 2: Manajemen Penanggulangan Bencana di Sekolah dan Kesinambungan Pendidikan
– Pilar 3: Pendidikan Pengurangan Risiko dan Resiliensi

3. Tujuan dan Ruang Lingkup Pekerjaan Pengembangan Modul Satuan Pendidikan Aman Bencana
Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana membutuhkan dukungan baik dari segi kebijakan maupun informasi. Adanya dokumen modul SPAB yang integratif sesuai dengan CSSF 2022-2030 yang akan digunakan oleh guru dan stakeholder di satuan pendidikan, Fasilitator SPAB, dan dinas-dinas terkait sebagai referensi dapat memudahkan implementasi SPAB di satuan pendidikan sehingga meningkatkan keamanan untuk semua anak dan tenaga kependidikan.

Ruang Lingkup Pekerjaan
Aktivitas pengembangan modul Satuan Pendidikan Aman Bencana ini akan dilakukan bersama konsultan jasa perorangan/organisasi dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai berikut:
1. Menghadiri Workshop Revisi Modul untuk menentukan outline Modul SPAB yang akan disusun bersama Seknas SPAB dan Tim Safe School Project;
2. Melakukan riset mengenai konten yang perlu dicantumkan sesuai dengan outline yang diberikan;
3. Mempelajari referensi-referensi yang ada, baik yang telah dimiliki tim Safe School Project maupun yang dimiliki konsultan, sebagai data pendukung penyusunan modul terkait dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana;
4. Menyusun dan membuat modul Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai berikut:
• Modul 1. Fondasi: Sistem dan Kebijakan yang Kondusif
• Modul 2. Pilar 1: Fasilitas Belajar yang Lebih Aman
• Modul 3. Pilar 2: Manajemen Penanggulangan Bencana di Sekolah dan Kesinambungan Pendidikan
• Modul 4. Pilar 3: Pendidikan Pengurangan Risiko dan Resiliensi
5. Menghadiri Workshop Finalisasi sebagai narasumber untuk mendapatkan review dari Seknas SPAB terkait modul yang sudah disusun;
6. Melakukan Revisi berdasarkan hasil umpan balik yang diberikan saat Workshop Finalisasi;
7. Membuat produk diseminasi berupa poster untuk publikasi Modul SPAB.

4. Penggunaan Modul
Modul Satuan Pendidikan Aman Bencana ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan oleh Guru dan Stakeholder untuk mengembangan SAPB di satuan pendidikannya masing-masing. Selain itu, diharapkan modul ini juga dapat bermanfaat bagi fasilitator SPAB untuk mempromosikan program Satuan Pendidikan Aman Bencana serta dapat pula digunakan oleh dinas-dinas terkait sebagai referensi dalam proses implementasi SPAB.

5. Metode Pengembangan Modul
Keluaran utama dari aktivitas ini adalah dihasilkannya 4 dokumen modul SPAB yang terdiri dari:
• Modul 1. Fondasi: Sistem dan Kebijakan yang Kondusif
• Modul 2. Pilar 1: Fasilitas Belajar yang Lebih Aman
• Modul 3. Pilar 2: Manajemen Penanggulangan Bencana di Sekolah dan Kesinambungan Pendidikan
• Modul 4. Pilar 3: Pendidikan Pengurangan Risiko dan Resiliensi

Berikut metode yang digunakan dalam pengembangan modul:
a. Workshop Revisi
Tim Safe School Project bersama Seknas SPAB akan melakukan review terhadap Modul SPAB terdahulu dan menyusun outline untuk Modul SPAB yang akan dikembangkan. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Selasa, 28 Maret 2023
Waktu : 08.00 – 16.00 WIB
Tempat : (masih dalam konfirmasi)

b. Riset dan Review dokumen
Terdapat beberapa dokumen referensi yang dapat konsultan pelajari berkaitan dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana yang terintegrasi dengan materi perubahan iklim, perlindungan anak, kesetaraan gender, serta air, sanitasi, dan kebersihan sekolah yang bersumber dari jurnal dan artikel umum.

c. Workshop Finalisasi
Diskusi kelompok terfokus ini akan dilakukan dalam kegiatan “Workshop Finalisasi” bersama Seknas SPAB dan Tim Safe School Project yang akan dilakukan pada:
Hari, Tanggal : Selasa, 18 April 2023
Waktu : 08.00 – 16.00 WIB
Tempat : (masih dalam konfirmasi)

6. Kode Etik dan Kebijakan Perlindungan Anak
Plan International berkomitmen untuk memastikan bahwa hak-hak mereka yang berpartisipasi dalam pengumpulan atau analisis data dihormati dan dilindungi, sesuai dengan Kode Etik MERL serta Kebijakan Perlindungan Anak dan Remaja kami. Semua pelamar harus memasukkan rincian dalam penawaran mereka tentang bagaimana mereka akan memastikan etika dan perlindungan anak dalam proses pengumpulan data. Secara khusus, konsultan harus menjelaskan bagaimana partisipasi yang tepat, aman, non-diskriminatif dari semua pemangku kepentingan akan dipastikan dan bagaimana perhatian khusus akan diberikan pada kebutuhan anak-anak dan kelompok rentan lainnya. Konsultan juga harus menjelaskan bagaimana kerahasiaan dan anonimitas peserta akan dijamin.

7. Hasil Utama

8. Timeline

9. Kualifikasi yang Diharapkan
Kami mencari tim konsultan dengan pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari beberapa sumber, bekerja dalam tim, dan menyajikan informasi dalam format yang jelas dan ringkas yang mendukung penyusunan dan pengembangan modul Satuan Pendidikan Aman Bencana, termasuk:
• Memiliki pengalaman di bidang kebencanaan;
• Memiliki pemahaman terkait Satuan Pendidikan Aman Bencana;
• Memiliki pemahaman terkait isu kesetaraan gender, perubahan iklim, perlindungan anak, serta air, sanitasi, dan kebersihan sekolah;
• Memiliki pengamalam menulis modul atau karya tulis lainnya yang dibuktikan dengan portfolio;
• Memiliki kemampuan untuk terus belajar dan terbuka terhadap masukan;
• Bersedia untuk terikat pada timeline yang sudah disepakati serta menghadiri sesi workshop dan diseminasi;
• Mampu bekerja dalam tenggat waktu yang ketat dan pendek
• Berkomitmen untuk menjaga, transformatif gender dan kode etik penulisan

10. Aplikasi
Pelamar yang tertarik harus memberikan penawaran yang mencakup aspek-aspek berikut:
– Respons terperinci terhadap ToR (Terms of Reference)
– Pernyataan kode etik dan perlindungan anak, termasuk risiko yang teridentifikasi dan strategi mitigasi terkait (form dari Plan Indonesia)
– Kartu identitas konsultan (KTP)
– CV
– Portofolio tulisan yang sudah pernah dibuat (sertakan dokumen atau tautan webnya).

Silakan kirim aplikasi Anda ke yayasan.procurement@plan-international.org maksimal 26 Maret 2023 dengan referensi “Pengembangan Modul Satuan Pendidikan Aman Bencana”

Seluruh penawaran yang diterima akan diperlakukan secara rahasia.

Hanya kandidat terpilih yang akan menerima pemberitahuan lebih lanjut dan diundang untuk wawancara.

“Plan Indonesia mendorong Perempuan Indonesia untuk berpartisipasi”